PENGERTIAN KONSELING

Teori Konseling ada 3

A.      Teori psikodinamika (teori alam bawah sadar)

1.       Teori psikososial erik erikson

2.       Teori psikoanalisis sigmund freud

3.       Teori psikologi analitis carl gustav jung

4.       Teori individual afred adler

5.       Teori neufreudianisme harry stack sullivan

6.       Teori psikososial erich fromm

7.       Teori psikososial karen horney

B.      Teori behavioristik (teori tingkah laku)

1.       Teori belajar skinner

2.       Teori REBT albert ellis

3.       Teori belajar sosial albert bandura

4.       Teori stimulus respon ivan pavlov

5.       Terapi realitas william glasser

6.       Pendekatan eklektik F.C. Thorne

C.      Teori Humanistik (teori perasaan)

1.       Humanisme abraham maslow

2.       Teori PCT carl rogers

3.       Terapi gestalt frederick perls

4.       Teori individual gordon allport

5.       Teori konstruk personal george kelly

Dijaman modern ini, bentuk-bentuk konseling ada 6 bagian, yaitu:

1.       Konseling psikoanalisa: berpusat pada alam bawah sadar,

2.       Konseling psikodinamika: berpusat pada mental individu, terapi pelatihan mental,

3.       Konseling behavioris: berpusat pada tingkah laku,

4.       Konseling humanis: berpusat pada perasaan,

5.       Konseling multikultural: berpusat pada kebudayaan individu di masing-masing daerah,

6.       Konseling spiritual (konseling pastoral/konseling qur’ani): berpusat pada nilai-nilai penerapan agama dengan memakai terapi agama, khusus untuk klien yang anti sekulerisme.

Perbedaan bimbingan, nasehat dan konseling

1.       Bimbingan dan nasehat

-          Bimbingan: ajakan, membuka pikiran dan keputusan, menyerahkan kepada orang yang dibimbing, pembimbing tidak memberikan keputusan untuk memilih salah satu ke orang yang dinasehati.

-          Nasehat: ajakan bersifat anjuran, penasehat yang memberikan keputusan dan bisa diterima atau tidaknya kepada orang yang dinasehati.

2.       Bimbingan dan konseling

-          Bimbingan: bersifat mencegah, tantangan “sediakan payung sebelum hujan”

-          Konseling: bersifat memperbaiki, menyembuhkan, berfokus ke masalah atau kejadian, jika belum muncul masalah/kejadian berarti masih berupa bimbingan.

-          Bimbingan tidak selalu dilanjutkan ke layanan konseling, tapi sebaliknya konseling harus berlanjut ke layanan bimbingan karena bimbingan bersifat mencegah terjadinya masalah kembali.

Perbedaan Konseling dan Psikoterapi

-          Konseling: dalam keadaan sadar/normal

Psikoterapi: klien dalam keadaan gangguan jiwa/tidak sadar

-          Konseling: cenderung berupa treatmen/perlakuan

Psikoterapi: cenderung berupa terapi/penyembuhan

-          Konseling: cenderung bersifat edukatif

Psikoterapi: cenderung bersifat rekonstruktif (pengembalian semula)

-          Konseling: lebih bersifat sportif (kejujuran)

Psikoterapi: lebih bersifat konfrontatif (intervensi/terjun langsung face to face)

-          Konseling: bersifat jangka pendek, ada kemungkinan masalah kembali lagi

Psikoterapi: bersifat jangka panjang

Perbedaan Konselor, Dokter, dan Psikiater

-          Ketiganya memiliki kesamaan menangani masalah klien/pasien

-          Dokter melayani klien yang sakit secara fisik

-          Psikiater melayani klien yang gangguan kesehatan secara psikis/mental. Ex: depresi, dll

-          Konselor melayani orang-orang yang cenderung masih sadar

-          Psikiater/dokter menangani klien dengan pemberian obat

-          Konselor menangani masalah klien dengan konseptual

Konselor berfungsi ketika ada orang yang bermasalah ? jawab: memang ada program BK yang disebut dengan layanan responsif (baru berfungsi ketika masalah muncul), tapi ada juga program BK lainnya seperti perencanaan individual, bimbingan kelompok, dll. Kita ambil saja program perencanaan individual alias planning. Planning ibarat antisipasi yang dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam mencapai suatu tujuan dengan berjaga-jaga meghadapi berbagai resiko atau tantangan yang kemungkinan bakal muncul suatu ketika.

Share this post