Enter a long URL to make tiny:

Cara Menerima Kekurangan Pasangan Apa Adanya, Serta Manfaatnya

Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing, jangan tuntut seseorang (khususnya pasangan hidup) sempurna, tidak boleh salah sekalipun.

Jika pasangan Anda memiliki kekurangan hendaknya bantulah untuk mengatasi kekurangannya tersebut, jika ternyata belum berhasil maka lapang dada-lah.

Pasangan Hidup
Photo credit: Shutterstock.com / By MNStudio

Kekurangan pasangan disikapi dengan lapang dada agar rumah tangga bisa berjalan selalu harmonis.

Adapun jika Anda selalu menuntut pasangan untuk sesuai keinginan (ekspetasi) Anda, maka yang rugi adalah diri Anda sendiri, dimana hubungan dengan pasangan menjadi retak, hal ini membuat Anda (dan juga pasangan Anda) tidak bahagia.

Jadi disini ada dua poin penting dalam menyikapi kekurangan pasangan, yaitu:
  • Pertama-tama, membantunya untuk mengatasi kekurangannya.
  • Lapang dada jika ternyata pasangan masih belum bisa mengatasi kekurangannya, sembari Anda terus memberikan support.

Sebelum Meminta Pasangan Memperbaiki Dirinya, Anda Perbaiki Diri Dulu

Disaat Anda mengatakan pada pasangan untuk memperbaiki dirinya, pastikan Anda juga memperbaiki kekurangan pada diri sendiri.

Sehingga masing-masing pihak saling interopeksi diri, ini sangat bagus. Apalagi kedua pihak saling menerima kekurangan pasangannya.

Hindari Ekspetasi yang Terlalu Tinggi pada Pasangan

Ekspetasi terlalu tinggi dimana Anda ingin pasangan harus sempurna dan tidak boleh salah, nantinya hanya akan menimbulkan rasa kecewa dan benci pada pasangan.

Hendaknya terimalah pasangan apa adanya, pasangan Anda adalah manusia yang ada kalanya terjatuh dalam kesalahan atau memiliki satu-dua perangai yang mungkin kurang Anda sukai.

Anda memiliki kekurangan, demikian juga pasangan Anda. Maka janganlah memaksa pasangan Anda untuk harus selalu sesuai keinginan Anda.

Kesimpulan: Jangan berharap terlalu tinggi pada pasangan. Berharap berlebihan hanya akan membuat kecewa, karena yang namanya manusia tidak lepas dari kekurangan/kesalahan.


Jika Anda melihat kekurangan pasangan yang tentunya tidak Anda sukai, maka lihat juga kebaikan-kebaikan pasangan, sehingga Anda bisa bersikap adil nantinya.

Pasangan Anda pasti memiliki kebaikan. Dibandingkan mengingat kekurangannya, hendaknya lebih sering untuk mengingat kebaikannya, sehingga Anda makin cinta pada pasangan Anda, keluarga Anda makin harmonis, Anda pun lebih bahagia.

Kesimpulan: Hendaknya Anda lebih sering mengingat kebaikan pasangan Anda daripada memikirkan kekurangannya.

Jika memang diperlukan Anda bisa menegur pasangan Anda, berilah nasehat tentang kesalahannya jika sudah terlalu sering dilakukannya.

Dalam menegur tentunya dengan cara yang baik, hindari menegur dengan cara arogan/kasar karena akan menyakiti pasangan dan nasehat Anda akan sulit diterima olehnya.

Kapan menegur pasangan? Yaitu ketika Anda merasa sangat tidak nyaman dengan kesalahan berulang-ulang yang dilakukan olehnya, atau pasangan melakukan kesalahan yang fatal.

Ingat, tegurlah dengan baik-baik, ucapan jangan bernada tinggi dan jangan emosional/marah-marah.

Pastikan sebelum memberi nasehat, Anda dalam kondisi tenang dan dapat berpikir jernih.

Hal Penting Lainnya

Jika pasangan Anda bisa menerima kekurangan Anda, maka Anda pun seharusnya bisa menerima kekurangan pasangan Anda.

Jika ingin dimaafkan, maka Anda juga harus memaafkan. Saling berlapang dada seperti ini membuat rumah tangga menjadi harmonis.

Sebuah kebodohan jika mempersoalkan kekurangan kecil pasangan, sehingga mengorbankan hubungan cinta yang telah terjalin lama.

Jangan sampai hanya karena masalah kecil membuat hubungan rusak. Anda perlu berpikir 1000 kali sebelum memarahi pasangan Anda hanya karena kesalahan kecil.

Hal terakhir, buanglah sifat perfeksionis dan harapan yang tidak realistis karena akan membuat hubungan menjadi hambar dan memicu rasa benci kepada pasangan.

0 Response to "Cara Menerima Kekurangan Pasangan Apa Adanya, Serta Manfaatnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel